1. Siapkan PC yang dapat difungsikan, dan sudah ada software aplikasi Cisco Packet Tracer yang terinstall pada PC tersebut.
2. Kemudian buka apliakasi Cisco Packet Tracer, di praktikum kali ini saya menggunakan Cisco Packet Tracer versi 5.2.
3. Pilih device routers drag device router ke tengah layar tentukan jumlah router yang akan digunakan, pada praktikum kali ini akan menggunakan 7 buah router.
2. Kemudian buka apliakasi Cisco Packet Tracer, di praktikum kali ini saya menggunakan Cisco Packet Tracer versi 5.2.
3. Pilih device routers drag device router ke tengah layar tentukan jumlah router yang akan digunakan, pada praktikum kali ini akan menggunakan 7 buah router.
4. Selanjutnya adalah menghubungkan semua device dengan kabel Serial. Pilih menu device Connections lalu pilih kabel jenis Serial, pada praktikum kali ini menggunakan Serial DCE.
Kemudian klik pada router yang akan dihubungkan, lalu akan muncul pilihan port pilih port serial yang akan dugunakan.
Pada Router2 jangan lupa untuk menambahkan port serial karena pada setingan default port serial pada setiap router hanya ada 2 buah. Caranya adalah klik pada Router2 kemudian akan muncul jendela Router2. Lakukan configurasi seperti berikut pilih tab menu Physical kemudian pilih PT-ROUTER-NM-1S kemudian drag gambar port serial yang ada pada pojok kanan bawah ke tempat port biasa dipasang seperti pada gmbar berikut.
Setelah semua terhubung akan tampak seperti gambar berikut. Kabel yang dipasang masih menunjukan indikasi warna merah itu menandakan bahwa router yang saling terhubung belum dapat terkoneksi. Untuk dapat terkoneksi kita harus mensetting terlebih dahulu.
5. Configurasi Router0, pilih tab menu Config kemudian pilih menu INTERFACE dan pilih port FastEthernet0/0 dan masukkan IP Address dan Subnet Masknya kali ini saya menggunkan IP kelas C yaitu dengan IP 192.168.10.1 dan Subnet Masknya 255.255.255.0. Secara default pada MAC Address dan Tx Ring Limit sudah terisi dengan angka yang sesuai. Selanjutnya beri tanda cek pada Port Status, ini menandakan jika port ini diaktifkan.
Kemudian seting port serialnya, masih pada tab menu Config pilih menu INTERFACE dan pilih port Serial2/0. Kemudian masukan IP Address dan Subnet Masknyaa dengan IP Address 200.200.200.1 dengan Subnet Masknya 255.255.255.0 dan Tx Ring Limit 10. Selanjutnya isikan Clock rate sebesar 9600, setelah itu beri tanda cek On pada Port Status.
Kemudian setting juga port serial 3/0. Kemudian masukan IP Address dan Subnet Masknya dengan IP Address 207.207.207.1 IP ini nantinya akan terhubung dnegan router2 dengan Subnet Masknya 255.255.255.0 dan Tx Ring Limit 10. Selanjutnya isikan Clock rate sebesar 9600, setelah itu beri tanda cek On pada Port Status.
6. Configurasi Router2, pilih tab menu Config kemudian pilih menu INTERFACE dan pilih port FastEthernet0/0 dan masukkan IP Address dan Subnet Masknya dipraktikum kali ini menggunkan IP kelas C yaitu dengan IP 192.168.15.1 dan Subnet Masknya 255.255.255.0. Secara default pada MAC Address dan Tx Ring Limitsudah terisi dengan angka yang sesuai. Selanjutnya beri tanda cek pada Port Status, ini menandakan jika port ini diaktifkan.
Kemudian seting port serialnya, masih pada tab menu Config pilih menu INTERFACE dan pilih port Serial2/0. Kemudian masukan IP Address dan Subnet Masknya dengan IP Address 209.209.209.1 dengan Subnet Masknya 255.255.255.0 dan Tx Ring Limit 10. Selanjutnya isikan Clock rate sebesar 9600, setelah itu beri tanda cek On pada Port Status.
Kemudian setting juga port serial 3/0. Kemudian masukan IP Address dan Subnet Masknya dengan IP Address 207.207.207.2 IP ini yang nantinya akan terhubung dengan router1 dengan Subnet Masknya 255.255.255.0 dan Tx Ring Limit 10. Selanjutnya isikan Clock rate sebesar 9600, setelah itu beri tanda cek On pada Port Status.
Kemudian setting juga port serial 6/0. Kemudian masukan IP Address dan Subnet Masknya dengan IP Address 206.206.206.1 IP ini nantinya akan terhubung dengan router4 dengan Subnet Masknya 255.255.255.0 dan Tx Ring Limit 10. Selanjutnya isikan Clock rate sebesar 9600, setelah itu beri tanda cek On pada Port Status.
7. Configurasi Router3, pilih tab menu Config kemudian pilih menu INTERFACE dan pilih port FastEthernet0/0 dan masukkan IP Address dan Subnet Masknya dipraktikum kali ini menggunkan IP kelas C yaitu dengan IP 192.168.30.1 dan Subnet Masknya 255.255.255.0. Secara default pada MAC Address dan Tx Ring Limitsudah terisi dengan angka yang sesuai. Selanjutnya beri tanda cek pada Port Status, ini menandakan jika port ini diaktifkan.
Kemudian seting port serialnya, masih pada tab menu Config pilih menu INTERFACE dan pilih port Serial2/0. Kemudian masukan IP Address dan Subnet Masknyaa dengan IP Address 209.209.209.1 IP ini yang nantinya akan terhubung dengan router2 dengan Subnet Masknya 255.255.255.0 dan Tx Ring Limit 10. Selanjutnya isikan Clock rate sebesar 9600, setelah itu beri tanda cek On pada Port Status.
Kemudian setting juga port serial 3/0. Kemudian masukan IP Address dan Subnet Masknya dengan IP Address 210.210.210.2 IP ini yang nantinya akan terhubung dengan router1 dengan Subnet Masknya 255.255.255.0 dan Tx Ring Limit 10. Selanjutnya isikan Clock rate sebesar 9600, setelah itu beri tanda cek On pada Port Status.
8. Configurasi Router1, pilih tab menu Config kemudian pilih menu INTERFACE dan pilih port FastEthernet0/0 dan masukkan IP Address dan Subnet Masknya dipraktikum kali ini menggunkan IP kelas C yaitu dengan IP 192.168.20.1 dan Subnet Masknya 255.255.255.0. Secara default pada MAC Address dan Tx Ring Limitsudah terisi dengan angka yang sesuai. Selanjutnya beri tanda cek pada Port Status, ini menandakan jika port ini diaktifkan.
Kemudian seting port serialnya, masih pada tab menu Config pilih menu INTERFACE dan pilih port Serial2/0. Kemudian masukan IP Address dan Subnet Masknyaa dengan IP Address 210.210.210.1 IP ini yang nantinya akan terhubung dengan router3 dengan Subnet Masknya 255.255.255.0 dan Tx Ring Limit 10. Selanjutnya isikan Clock rate sebesar 9600, setelah itu beri tanda cek On pada Port Status.
Kemudian setting juga port serial 3/0. Kemudian masukan IP Address dan Subnet Masknya dengan IP Address 200.200.200.2 IP ini yang nantinya akan terhubung dengan router0 dengan Subnet Masknya 255.255.255.0 dan Tx Ring Limit 10. Selanjutnya isikan Clock rate sebesar 9600, setelah itu beri tanda cek On pada Port Status.
9. Configurasi Router4, pilih tab menu Config kemudian pilih menu INTERFACE dan pilih port FastEthernet0/0 dan masukkan IP Address dan Subnet Masknya dipraktikum kali ini menggunkan IP kelas C yaitu dengan IP 192.168.25.1 dan Subnet Masknya 255.255.255.0. Secara default pada MAC Address dan Tx Ring Limitsudah terisi dengan angka yang sesuai. Selanjutnya beri tanda cek pada Port Status, ini menandakan jika port ini diaktifkan.
Kemudian seting port serialnya, masih pada tab menu Config pilih menu INTERFACE dan pilih port Serial2/0. Kemudian masukan IP Address dan Subnet Masknyaa dengan IP Address 204.204.204.1 IP ini yang nantinya akan terhubung dengan router5 dengan Subnet Masknya 255.255.255.0 dan Tx Ring Limit 10. Selanjutnya isikan Clock rate sebesar 9600, setelah itu beri tanda cek On pada Port Status.
Kemudian setting juga port serial 3/0. Kemudian masukan IP Address dan Subnet Masknya dengan IP Address 206.206.206.2 IP ini yang nantinya akan terhubung dengan router2 dengan Subnet Masknya 255.255.255.0 dan Tx Ring Limit 10. Selanjutnya isikan Clock rate sebesar 9600, setelah itu beri tanda cek On pada Port Status.
10. Configurasi Router5, pilih tab menu Config kemudian pilih menu INTERFACE dan pilih port FastEthernet0/0 dan masukkan IP Address dan Subnet Masknya dipraktikum kali ini menggunkan IP kelas C yaitu dengan IP 192.168.40.1 dan Subnet Masknya 255.255.255.0. Secara default pada MAC Address dan Tx Ring Limitsudah terisi dengan angka yang sesuai. Selanjutnya beri tanda cek pada Port Status, ini menandakan jika port ini diaktifkan.
Kemudian seting port serialnya, masih pada tab menu Config pilih menu INTERFACE dan pilih port Serial2/0. Kemudian masukan IP Address dan Subnet Masknyaa dengan IP Address 203.203.203.2 IP ini yang nantinya akan terhubung dengan router6 dengan Subnet Masknya 255.255.255.0 dan Tx Ring Limit 10. Selanjutnya isikan Clock rate sebesar 9600, setelah itu beri tanda cek On pada Port Status.
Kemudian setting juga port serial 3/0. Kemudian masukan IP Address dan Subnet Masknya dengan IP Address 204.204.204.2 IP ini yang nantinya akan terhubung dengan router4 dengan Subnet Masknya 255.255.255.0 dan Tx Ring Limit 10. Selanjutnya isikan Clock rate sebesar 9600, setelah itu beri tanda cek On pada Port Status.
11. Configurasi Router6, pilih tab menu Config kemudian pilih menu INTERFACE dan pilih port FastEthernet0/0 dan masukkan IP Address dan Subnet Masknya dipraktikum kali ini menggunkan IP kelas C yaitu dengan IP 192.168.50.1 dan Subnet Masknya 255.255.255.0. Secara default pada MAC Address dan Tx Ring Limit sudah terisi dengan angka yang sesuai. Selanjutnya beri tanda cek pada Port Status, ini menandakan jika port ini diaktifkan.
Kemudian seting port serialnya, masih pada tab menu Config pilih menu INTERFACE dan pilih port Serial2/0. Kemudian masukan IP Address dan Subnet Masknya dengan IP Address 203.203.203.1, IP ini yang nantinya akan terhubung dengan router5 dengan Subnet Masknya 255.255.255.0 dan Tx Ring Limit 10. Selanjutnya isikan Clock rate sebesar 9600, setelah itu beri tanda cek On pada Port Status.
12. Kemudian setelah semua router terhubung akan muncul indikasi lampu warna hijau seperti yang tampak pada gambar dibawah ini.
13. Kemudian Pilih End device yang berbentuk icon computer. Kemudian pilih PC-PT yang akan digunakan dan drag ke tengah layar.
14. Kemudian pilih device Switches dan pilih device switch yang akan digunakan lalu drag ketengah layar.
15. Langkah selanjunya hubungkan device computer dengan device switch dengan menggunakan device Connection dan device switch atau computer dengan router. Setelah semua terkoneksi akan seperti berikut.
16. Langkah selanjunya adalah mensetting semua device PC, seperti member no IP Address, Subnet Mask, dan Gateway. Klik pada PC yang akan disetting missal pada PC0, kemudian akan muncul jendela dari PC0. Masuk pada tab menu Desktop pilih IP Configuration. Pilih Static, kemudian isikan alamat IP yang akan digunakan. Pada praktikum kali ini PC0 akan diberi IP Address 192.168.50.2 dengan Subnet Mask 255.255.255.0 dan Default Gatewaynya sesuai dengan IP FastEthernet pada Router6 yaitu 192.168.50.1.
17. Lakukan langkah yang sama untuk PC no 1 sampai 7. Berikut Configurasinya.
18. Langkah selanjutnya adalah setting configurasi Router0, masuk pada tab menu Config pilih menu ROUTING kemudian pilih Static. Pada Static Route di Network isikan nomor IP network yang akan dituju. Missal pada praktikum kali ini pada Router0 dan PC7 mempunyai Network 192.168.10.0 akan masuk pada Router1 dan PC6 yang mempunyai Network 192.168.20.0, maka Networknya diisi dengan IP Network Router1 dan PC6 yaitu 192.168.20.0 isikan netmasknya 255.255.255.0 dan Next Hopnya dengan no IP 200.200.200.2 ini adalah no IP pada port serial pada Router1. Karena akan masuk pada IP 192.168.20.0 sebelumnya harus melewati gerbang dari Router1 yaitu nomor IP pada port serial Router1 yang terhubung dengan port serial Router0 tersebut. Kemudian klik tombol Add.
19. Lakukan Configurasi untuk table Route lainya langkahnya sama seperti diatas.
17. Lakukan langkah yang sama untuk PC no 1 sampai 7. Berikut Configurasinya.
PC1
PC2
PC3
PC4
PC5
PC6
PC7
18. Langkah selanjutnya adalah setting configurasi Router0, masuk pada tab menu Config pilih menu ROUTING kemudian pilih Static. Pada Static Route di Network isikan nomor IP network yang akan dituju. Missal pada praktikum kali ini pada Router0 dan PC7 mempunyai Network 192.168.10.0 akan masuk pada Router1 dan PC6 yang mempunyai Network 192.168.20.0, maka Networknya diisi dengan IP Network Router1 dan PC6 yaitu 192.168.20.0 isikan netmasknya 255.255.255.0 dan Next Hopnya dengan no IP 200.200.200.2 ini adalah no IP pada port serial pada Router1. Karena akan masuk pada IP 192.168.20.0 sebelumnya harus melewati gerbang dari Router1 yaitu nomor IP pada port serial Router1 yang terhubung dengan port serial Router0 tersebut. Kemudian klik tombol Add.
19. Lakukan Configurasi untuk table Route lainya langkahnya sama seperti diatas.
Router0
Router1
Router2
Router3
Router4
Router5
Router6
20. Kemudian lakukan pengecekan apakah semua dapat terkoneksi atau tidaknya yaitu dengan menggunkan perintah ping atau tracert. Contoh kali ini tracert dari computer network 192.168.20.0 ke computer yang mempunyai network 192.168.50.0.
Sumber : Dokumentasi Pribadi
0 komentar:
Post a Comment